Bagi banyak pelari, istilah "runner face" mungkin sudah tidak asing lagi. Namun, bagi mereka yang baru memasuki dunia lari, istilah ini bisa jadi sesuatu yang baru. Yuk, kita bahas apa maksud dari runner face ini.
Apa Itu Runner Face?
"Runner face" adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi wajah pelari yang terlihat lebih tua dari usia aslinya. Ciri-ciri umum dari runner face termasuk kulit yang kendur, garis-garis halus, dan penipisan wajah. Kondisi ini sering dikaitkan dengan pelari jarak jauh atau mereka yang melakukan aktivitas lari secara intens.
Bagaimana Istilah Runner Face menjadi Populer?
Istilah "runner face" mulai populer pada awal 2000-an, terutama di kalangan komunitas lari dan kesehatan. Konsep ini pertama kali muncul di media dan forum-forum pelari, di mana para pelari membicarakan efek jangka panjang dari aktivitas lari terhadap penampilan mereka. Banyak yang mulai menyadari bahwa meskipun lari memiliki banyak manfaat kesehatan, ada efek samping yang bisa memengaruhi penampilan wajah.
Apa Penyebab Munculnya Runner Face?
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan runner face, antara lain:
- Paparan Sinar Matahari
Pelari sering terpapar sinar matahari langsung, yang dapat merusak kolagen dan elastin di kulit. Paparan UV juga bisa mempercepat proses penuaan.
- Dehidrasi
Lari dapat menyebabkan tubuh kehilangan banyak cairan melalui keringat. Dehidrasi kronis dapat membuat kulit tampak kering dan kurang elastis.
- Penurunan Lemak Wajah
Aktivitas aerobik yang intens dapat mengurangi lemak di seluruh tubuh, termasuk di wajah, yang dapat membuat wajah tampak lebih kurus dan tirus.
- Stres Oksidatif
Latihan yang berat dapat meningkatkan produksi radikal bebas dalam tubuh, yang bisa merusak sel-sel kulit dan mempercepat proses penuaan.
Tips Menghindari Runner Face
Meskipun lari memiliki banyak manfaat kesehatan, ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk menghindari atau meminimalkan efek runner face:
- Gunakan Tabir Surya
Selalu gunakan tabir surya dengan SPF tinggi sebelum berlari di luar ruangan. Ini membantu melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar UV.
- Hidrasi yang Cukup
Pastikan untuk minum air yang cukup sebelum, selama, dan setelah berlari. Hidrasi yang baik penting untuk menjaga kelembapan dan elastisitas kulit.
- Konsumsi Antioksidan
Makan makanan yang kaya akan antioksidan, seperti buah-buahan dan sayuran, dapat membantu melawan stres oksidatif. Suplemen vitamin C dan E juga bisa menjadi tambahan yang baik.
- Pakai Topi atau Visor
Menggunakan topi atau visor saat berlari bisa memberikan perlindungan tambahan dari sinar matahari.
- Perawatan Kulit
Rutin melakukan perawatan kulit, seperti menggunakan pelembap dan serum yang mengandung hyaluronic acid, bisa membantu menjaga kelembapan dan kekenyalan kulit.
- Istirahat yang Cukup
Pastikan untuk mendapatkan tidur yang cukup setiap malam. Tidur membantu proses regenerasi sel kulit dan memperbaiki kerusakan.
- Jaga Pola Makan Seimbang
Konsumsi makanan yang seimbang dan kaya nutrisi untuk mendukung kesehatan kulit. Lemak sehat, seperti omega-3 yang ditemukan dalam ikan dan biji rami, juga penting untuk menjaga elastisitas kulit.
Walaupun demikian, terdapat pula pendapat yang menyatakan bahwa lari tidak secara langsung menyebabkan runner face. Sebagaimana dilansir oleh Healthline.com, Dr. Kiya Movassaghi, seorang ahli bedah plastik sekaligus atlet triatlon, menyatakan bahwa berlari tidak secara langsung menyebabkan runner face. Namun, kombinasi tubuh ramping dan paparan sinar matahari terus menerus bisa menjadi penyebabnya. Ini tidak hanya menimpa pelari, tetapi juga orang lain yang aktivitasnya banyak terkena paparan sinar matahari. Oleh karena itu, selalu lindungi wajah kamu seperti yang disebutkan di artikel ini, ya. Lalu, kalau kamu hobi berlari, pastikan memakai celana lari yang nyaman seperti Short Pant Windproof High Waist dari Happyfit.