Olahraga Yang Aman Untuk Penderita Obesitas

27 ธ.ค. 2023

Disadari atau tidak, masa sekarang ini cukup banyak kasus kesehatan yang diakibatkan oleh meningkatnya perilaku konsumtif dari apa yang kita makan sehari-hari. Seiring pula dengan semakin menjamurnya usaha kuliner diberbagai tempat, jika tidak bisa untuk mengontrolnya, maka kita akan masuk dalam perilaku konsumtif tersebut.

 

 

Sah-sah saja jika ingin makan ini itu, tentunya dibarengi dengan kesadaran akan asupan makanan yang sesuai dengan diri kita masing-masing. Tidak dapat mengatur kalori yang masuk ke tubuh akan membuat tubuh kita menjadi lemas dan malas bergerak.

Hal ini akan semakin berbahaya jika perilaku konsumtif terhadap makanan tidak dikendalikan dengan baik. Akibatnya banyak yang menderita obesitas. Obesitas merupakan kelebihan berat badan yang dapat mengganggu aktivitas harian anda. Anda bisa mengukurnya dengan menghitung indeks masa tubuh (BMI).

BMI yang dilansir di atas 30 maka dapat dikategorikan ke dalam obesitas. Risiko penyakit yang mengintai orang dengan obesitas juga tidak main-main. Seperti penyakit diabetes, pentakit jantung hingga penyakit lainnya. Untuk itu, orang dengan obesitas dianjurkan untuk melakukan olahraga secara rutin.

Olahraga yang dapat dilakukan oleh penderita obesitas tidak sembarangan. Jika salah melakukan olahraga, maka akan timbul cedera pada kaki, pinggang, panggul, pergelangan kaki dan lutut. Olahraga bagi penderita obesitas harus dilakukan secara perlahan ritmenya. Semakin terbiasa bisa dinaikkan tingkatan olahraganya.

Sebaiknya penderita obesitas melakukan olahraga dengan beberapa pilihan ini.

1. Jalan Kaki

Jalan kaki untuk menuju ke suatu tempat yang tidak begitu jauh merupakan langkah ringan pertama yang dapat dilakukan oleh penderita obesitas. Selain itu tidak membutuhkan banyak biaya karena dapat anda lakukan di mana saja dan kapanpun.

Jalan kaki sendiri memang tidak membakar kalori yang banyak, namun cukup efektif untuk membiasakan tubuh bergerak. Bergerak membutuhkan energi terutama bagi penderita obesitas, berjalan membutuhkan energi yang cukup banyak.

Rutin bergerak dengan berjalan kaki akan membantu melatih tubuh untuk bergerak dan meningkatkan kekuatan tubuh. Dianjurkan untuk berjalan kaki mulai dari 10 hingga 15 menit perhari.

2. Jogging

Jika tubuh sudah terbiasa bergerak dengan berjalan kaki, anda bisa meningkatkan latihan dengan melakukan jogging. Jika dirasa sudah cukup mampu maka alih-alih berlari, pilihlah jogging terlebih dahulu.

Jogging dapat membantu menurunkan risiko penyakit kardiovaskular sehingga baik bagi penderita obesitas. Jogging dapat dilakukan mulai dari 15 hingga 30 menit. Sesuaikan dengan kemampuan tubuh anda. Lakukan selalu pemanasan terlebih dahulu agar tubuh terbiasa dengan gerakan yang dilakukan.

3. Bersepeda

Jika anda memiliki sepeda di rumah, anda dapat berolahraga dengan menggunakan sepeda. Bersepeda merupakan olahraga low-impact yang efektif untuk membakar kalori. Anda dapat memulai bersepeda dengan mengayuhnya selama 5 menit tanpa berhenti.

Anda dapat berhenti untuk beristirahat beberapa saat dan memulainya kembali. Lakukan ini secara bertahap sesuai dengan kemampuan tubuh anda terlebih dahulu. Tidak perlu memaksakan untuk melampaui kemampuan tubuh anda asal dilakukan dengan rutin.

Jika dirasa sudah cukup kuat untuk menambah durasi bersepeda, tingkatkan kayuhan pedal perlahan dibarengin dengan tambahan durasinya. Bersepeda dapat membantu merampingkan tubuh, membentuk bokong, paha, serta pinggang di mana lemak bersembunyi.

4. Latihan Kekuatan

Latihan kekuatan dapat dilakukan bagi penderita obesitas. Latihan ini membantu memperbaiki postur tubuh, meningkatkan kemampuan gerak pada persendian, membentuk otot dan meningkatkan metabolism tubuh.

Anda bisa mendatangi pusat kebugaran yang tersedia dan terbuka untuk publik atau bisa dilakukan di rumah dengan personal trainer. Personal trainer akan membantu anda mencapai tujuan berdasarkan pengetahuan dan pengalaman sehingga lebih baik untuk dilakukan.

Barengi juga dengan pola makan yang baik dan mengonsumsi air mineral yang lebih banyak. Hindari minuman selain air mineral dan perbanyak makanan berserat.

Blog posts list